Begitu Saja

Kamu telah pergi dan aku masih berlari, menjemput mentari setiap pagi sendiri. Kamu tidak tahu betapa aku ingin berhenti, menepi, lalu menyudahi rindu ini.

Selama ini aku tidak kemana-mana, aku hanya berputar pada suatu masa dengan kamu ditengahnya. Banyak hal yang ingin kulakukan lagi bersama. Banyak kata yang ingin kusampaikan namun hanya bisa tertahan.

Belum sempat aku merasakan ketulusan dalam hangat dekap pelukmu, belum sempat kukecap manisnya janji selagi kucium bibirmu.

Mana benar mana salah, mana bohong mana nyata. Sebelumnya aku terlalu cinta untuk tidak percaya. Sebelumnya aku terlalu polos untuk dapat membedakanya.

Aku mencintaimu
Aku mencintaimu
Aku mencintaimu
Kuulang terus hingga aku kehilangan hitungan. Dada ini terasa sesak saat kucoba mengingat alasanmu pergi, butiran bening mulai turun membasahi pipiku saat ku tidak bisa mengingatnya. Sebab kamu pergi begitu saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terlanjur

Perkara Melupakan

Tolong