Postingan

PT PINDAD

If you living in Malang, East Java, you must be familiar with PT Pindad (Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat) which is located in Panglima Sudirman Street, No. 1 Turen, Malang. This factory has been established since 1808 by Daendels, but on 1983 it is officially state-owned enterprise. PT Pindad is an Indonesian state-owned enterprise specialising in military and commercial products. It provides the armaments and munitions for the Indonesian National Armed Forces and other agencies mainly to support defence and security of the Republic of Indonesia. Indonesian National Armed Forces always use PT Pindad products like field knife and flare gun to practice with other countries' armies. The quality of this local production weapons can be compared with other countries too. And in 2006 it has received awards fo the creation of the PINDAD SS1 and PINDAD SS2 rifles that enabled the Indonesian Army to win at Asean Army Rifle Meet XVI contest. So, don't be surprised if this factory

Begitu Saja

Kamu telah pergi dan aku masih berlari, menjemput mentari setiap pagi sendiri. Kamu tidak tahu betapa aku ingin berhenti, menepi, lalu menyudahi rindu ini. Selama ini aku tidak kemana-mana, aku hanya berputar pada suatu masa dengan kamu ditengahnya. Banyak hal yang ingin kulakukan lagi bersama. Banyak kata yang ingin kusampaikan namun hanya bisa tertahan. Belum sempat aku merasakan ketulusan dalam hangat dekap pelukmu, belum sempat kukecap manisnya janji selagi kucium bibirmu. Mana benar mana salah, mana bohong mana nyata. Sebelumnya aku terlalu cinta untuk tidak percaya. Sebelumnya aku terlalu polos untuk dapat membedakanya. Aku mencintaimu Aku mencintaimu Aku mencintaimu Kuulang terus hingga aku kehilangan hitungan. Dada ini terasa sesak saat kucoba mengingat alasanmu pergi, butiran bening mulai turun membasahi pipiku saat ku tidak bisa mengingatnya. Sebab kamu pergi begitu saja.

Tolong

Tolong katakan padaku bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang tidak sendiri namun merasa sendiri, bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang selalu merasa kesepian, bahwa aku bukanlah satu-satunya diantara ratusan orang yang bersembunyi di balik raga tak bernyawa Tolong tengoklah sudut hatiku, mungkin kini telah terasa dingin dan sedikit berdebu Sudah terlalu lama sejak penghuninya pergi, aku pun masih enggan merapikan sisa rasa yang terserak. Jangan sebut aku malas, kamu pasti tau sisa rasa itu bisa dengan mudah menyakitiku Tolong berbohonglah padaku bahwa aku ini dibutuhkan, bahwa ada yang mau mendengarku, bahwa ada yang sudi merangkulku dan mengusap air mataku

Perkara Melupakan

Ada duri yang muncul dalam ingatan setiap kali aku memikirkanya Seperti tak berdaya kubiarkan bayangnya kembali mengoyak hati yang telah letih menanti Kenapa manusia suka sekali mencari luka sendiri? Ada senyum yang kembali terbayang saat kaki mulai melangkah ke depan Senyum yang menahan Lalu aku berhenti Menanyai hati apa yang sebenarnya kuingini Kemudian ada tawa yang tertahan sebab aku sadar hati telah lama mati Untuk melupakanya Aku telah gagal sebanyak aku mencoba

Terlanjur

Aku terlanjur jatuh terlalu dalam pada setiap sajak yang kau ciptakan di atas kebohongan. Aku terlanjur jatuh dan mencinta bahkan pada setiap helai rambutmu, setiap desah nafasmu dan setiap tawa yang kau persembahkan untukku. Aku terlanjur terbelenggu dalam perasaan hangat yang kau bangun di setiap sisi beku hati yang mulai membatu. Aku pun terlanjur terbiasa selalu dan selalu menyebut namamu di setiap sujudku berharap semua kembali seperti dulu.